Sabtu, 23 Agustus 2008

Spirit!!!!!!!!!!!!!!!


ITS mulai menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini pada mahasiswa barunya. Hal tersebut terlihat dari acara pengesahan mahasiswa baru (maba), Kamis (21/8), yang melibatkan 5.060 maba. Dihadiri oleh senat ITS, acara ini mengundang motivator ulung Reza M Syarief. Pemegang rekor pelatihan motivasi terlama di dunia ini turut menyemarakkan acara pengesahan dengan membakar semangat maba.
Gedung Graha ITS, ITS Online - Mengisi rangkaian acara pengesahan maba, Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MSc PhD dalam pidatonya mengungkapkan bahwa unsur entrepreneurship memang akan segera dikembangkan dalam kurikulum baru 2009 mendatang. Menurutnya, hal ini merupakan langkah agar mahasiswa memiliki spirit technopreneur. Ia mengungkapkan beberapa data dari penelitian Harvard University USA yang menunjukkan setidaknya dua persen rakyat Indonesia harus menjadi entrepreneur.

”Saat ini menurut data hanya sekitar 0,18 persen dari jumlah penduduk Indonesia,” jelas Probo. Ia juga mengungkapkan fakta lain bila negeri tetangga, Singapura lebih unggul dengan 7,2 persen penduduknya yang menjadi entrepreneur.

Selain itu, Probo juga menegaskan untuk saat ini ITS telah menjadi institusi yang tepat untuk tempat belajar dan telah diakui kualitasnya dengan akreditasi A. Namun, lanjut Probo, hal itu belumlah cukup. ITS masih memerlukan peningkatan kualifikasi serta kualitas dan karakter mahasiswanya. ”Saya berharap dengan capaian yang telah diperoleh ITS, kalian mampu lebih berprestasi dari pada kakak-kakak kalian,” ungkap Probo kepada para maba.

Reza Tekankan Aksi dan Motivasi
Acara penerimaan maba 2008 juga mengundang pakar training motivasi Reza M Syarief. Mengawali pemaparannya, Reza mengajak mahasiswa untuk bangkit dan sadar akan pentingnya aksi untuk meraih kesuksesan.

Kepada para maba, ia mencoba menawarkan dua lembar uang pecahan seratus ribu. Sontak, mahasiswa pun ramai mengacungkan jarinya. Namun, hanya beberapa mahasiswa yang akhirnya bergerak maju untuk mengambilnya. ”Nah, inilah yang saya maksud. Butuh action untuk sukses. Jadi, tak hanya kemauan saja, ” ujar Reza.

Di samping itu, Reza menegaskan, untuk sukses mahasiswa perlu merasakan pengalaman gagal. Ia mencontohkan sosok Michael Jordan, peraih tiga kali penghargaan Most Valuable Player, yang mampu meraih sukses setelah mengalami 300 kali kekalahan sepanjang karirnya di ajang kompetisi bola basket internasional. ”Biasanya, orang yang sukses besar adalah orang yang sering gagal dan tidak takut mengambil keputusan,” ujarnya.(yud/f@y)

Tidak ada komentar: